Text
Physical Biology of Proteins and Peptides; Theory, Experiment, and Simulation
Pendekatan interdisipliner muncul sebagai metodologi yang menjanjikan untuk memahami sistem biologis yang relevan pada skala spasial dan temporal yang berbeda. Karena kompleksitas struktural dan dinamis yang ditemukan dalam sistem-sistem ini, konsepsi tradisional tentang prinsip-prinsip yang mengatur perilaku organisme hidup telah ditantang. Oleh karena itu, untuk mengatasi teka-teki ilmiah besar yang dihadapi oleh ilmu pengetahuan modern pada antarmuka Fisika, Biologi Molekuler, dan Kimia, penelitian interdisipliner yang lengkap dan baru harus diluncurkan. Dalam konteks inilah konferensi pertama Biologi Fisik Protein dan Peptida: Teori, Eksperimen dan Simulasi berlangsung di Mexico City pada awal tahun 2015. Para ahli dari Amerika Serikat, Inggris, Uni Eropa, Jerman, Rusia, dan Amerika Latin berkumpul di jantung Kota Meksiko untuk mendiskusikan pendekatan baru dan menarik untuk membahas tren baru perilaku makroskopis makromolekul biologis. Pertemuan ini menghadirkan sekitar 20 pembicara dan sejumlah besar mahasiswa sarjana dan pascasarjana yang berasal dari bidang biologi molekuler, kimia organik, fisika, dan ilmu komputasi. Konferensi ini memenuhi semua tujuan dan harapan kami dengan sangat baik. Para peserta dapat menangkap beberapa tren terkini dalam bidang Biologi Fisik, khususnya strategi yang menggabungkan studi teoritis dan eksperimental, dan validasi model yang dibuat dalam simulasi komputer. Prosiding ini mewakili upaya kolektif para ilmuwan dan institusi Meksiko dan internasional untuk mengembangkan ilmu Biologi Fisik dengan pendekatan interdisipliner. Tanggapan positif yang luar biasa dari para peneliti dan mahasiswa yang menghadiri pertemuan ini membuktikan jumlah laboratorium yang bekerja di bidang ini di Meksiko. Kami berharap bahwa inisiatif kolektif ini menjadi titik awal untuk memicu kolaborasi yang lebih besar di antara kelompok-kelompok penelitian yang berbasis di Meksiko dan di luar negeri, mulai dari prinsip-prinsip dasar hingga aplikasi klinis dan bioteknologi, seperti contoh-contoh yang akan dijelaskan pada bab-bab berikutnya. Meskipun topiknya beragam, para penulis mampu membahas faktor penentu mikroskopis, beberapa di antaranya pada tingkat atomistik, yang terkait dengan peran fungsional protein dan peptida, termasuk lingkungannya yang dinamis. Pertama, Del Pozo-Yauner dan kolaboratornya menjelaskan agregasi protein pada amiloidosis manusia; secara khusus, mereka mendiskusikan faktor penentu struktural pembentukan fi bril. Selanjutnya, dalam percobaan komputasi menggunakan simulasi dinamika molekul semua atom, Barz dan Strodel menganalisis kinetika agregasi untuk amiloid β-peptida, termasuk alloform dengan 40 dan 42 asam amino. Pada bab ketiga, Finkelstein dan kolaboratornya memodelkan pembentukan fi bril dalam dua rezim utama, yaitu nukleasi primer dengan pertumbuhan linier dan pertumbuhan eksponensial dengan percabangan, fragmentasi, dan waktu jeda yang jelas. Kemudian, Taylor et al. menganalisis peran pendamping Hsp90 dalam mekanisme infeksi toksin kolera, yang menunjukkan bahwa Hsp90 mendorong pelipatan fungsional toksin di dalam sitosol. Setelah itu, Rivillas-Acevedo, Fernández-Silva, dan Amero mengulas kondisi terjadinya pembentukan katarak, dan menyarankan strategi untuk mencegahnya. Dalam bab "Gerakan Protein, Efek Dinamis dan Stabilitas Termal pada Dihidrofolat Reduktase dari Thermotoga maritima yang bersifat hipertermofil," dengan menggunakan dihidrofolat reduktase sebagai sistem model, Allemann, Loveridge, dan Luk menganalisa hubungan antara dinamika konformasi enzim dan kinetika reaksi. Setelah itu, Jardón-Valadez, Bond, dan Ulmschneider melakukan simulasi molekuler untuk mengkarakterisasi pelipatan glikophorin A dan domain asetilkolin M2. Selanjutnya, Townsend dan kolaboratornya memberikan bukti regulasi alosterik enzim oleh situs kontrol khusus. Dalam bab "Dinamika Protein Membran dan Lapisan Lipid," Jardón-Valadez memberikan gambaran umum tentang struktur dan dinamika lapisan lipid dan protein yang disematkan, dengan membandingkan hasil dari simulasi komputer dan eksperimen difraksi neutron. Terakhir, Hernández-Lemus, Baca-López, dan Tovar menganalisis peran faktor transkripsi sebagai pengatur utama. Fitur yang disorot dari konferensi ini adalah Meja Bundar yang diselenggarakan pada hari kedua pertemuan. Berbagai tanggapan dan pendapat yang dituangkan selama kegiatan ini menunjukkan kegembiraan dan kebaruan dari bidang ini. Biologi Fisik yang dipahami sebagai seperangkat pendekatan dan alat yang diimpor dari Fisika dan Biologi diusulkan, dianalisis, dan diperdebatkan, serta pengakuan bahwa kompleksitas dalam organisme hidup membutuhkan diskusi terbuka tentang validitas prinsip-prinsip dasar di luar pandangan disiplin ilmu tertentu. Dalam meluncurkan usaha baru, kata-kata mungkin tidak relevan hanya karena definisinya, tetapi karena tujuan dan maksud yang dikandungnya.
No copy data
No other version available