Text
Phytoremediation; Management of Environmental Contaminants, Volume 2
Volume 2 dari seri dua jilid ini menambahkan contoh-contoh tambahan tentang penggunaan tanaman hijau dan komunitas mikroba terkait untuk menghilangkan, mendegradasi, atau menstabilkan kontaminan anorganik dan organik yang masuk ke udara, air, dan tanah di berbagai ekosistem. Bab-bab dalam Volume 2 memberikan contoh tambahan yang menggambarkan bagaimana aplikasi fitoremediasi dapat berfungsi sebagai salah satu dari beberapa komponen yang berguna dalam pengelolaan dan pengendalian kontaminan secara keseluruhan dengan menggunakan mekanisme fisiologis/ biokimia yang digerakkan oleh matahari dengan biaya yang relatif murah dan umum untuk sebagian besar tanaman. Banyak aplikasi fitoremediasi yang disediakan dalam Volume 2 juga memiliki nilai tambah dalam menyediakan opsi remediasi yang menawarkan gangguan minimum terhadap ekosistem atau habitat yang sedang diperbaiki. Berbagai bentuk restorasi ekologi dasar termasuk fitoremediasi telah digunakan selama berabad-abad di seluruh dunia dan merupakan bagian dari apa yang digambarkan oleh filsuf Immanuel Kant sebagai perlunya manusia untuk mempertimbangkan dampak potensial dari tindakan mereka terhadap kesejahteraan seluruh umat manusia sepanjang masa. Biasanya, proyek restorasi ekosistem bertujuan untuk memulihkan area yang terkena dampak ke kondisi yang sedekat mungkin dengan kondisi yang ada sebelum gangguan. Dalam kasus fitoremediasi, salah satu cara yang baik untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan melibatkan proses pengelolaan kontaminan yang menjamin kesesuaian antara aplikasi fitoremediasi dengan jenis dan konsentrasi kontaminan serta karakteristik spesifik lokasi yang penting dari area yang sedang diremediasi. Volume 2 dari seri buku ini memberikan laporan tambahan mengenai proyek penelitian fitoremediasi terpilih dan sejarah kasus dari lokasi dan/atau laboratorium tertentu di berbagai benua di dunia. Volume 2 memberikan perspektif global yang beragam dan mencakup pengamatan dan data yang dikumpulkan dari berbagai lokasi di sembilan negara di Afrika, Asia, Australia, Amerika Utara dan Selatan, dan Eropa. Kontaminan organik dan anorganik yang tercakup meliputi hidrokarbon minyak bumi, logam berat (metalloid), air limbah, dan nutrisi. Bab-bab dalam Volume 2 juga membahas penggunaan organisme yang berbeda untuk mengelola dan mengolah kontaminan dalam tanah dan air termasuk komunitas mikroba campuran, sianobakteri, rhizobia, mikoriza, halofit, dan lumut. Semua bentuk restorasi ekosistem termasuk fitoremediasi harus dikaji ulang dalam konteks perubahan iklim yang lebih luas. Para editor dan penulis yang berkontribusi berharap bahwa salah satu hasil dari penerbitan buku ini adalah untuk menyediakan berbagai data eksperimental yang berguna yang berasal dari aplikasi fitoremediasi secara global. Semoga buku ini juga dapat memberikan wawasan baru mengenai keuntungan dan kerugian dari penggunaan fitoremediasi untuk mengelola ancaman degradasi ekosistem yang terus berlanjut akibat interaksi kontaminan dan perubahan iklim.
No copy data
No other version available