Text
Pigments in Fruits and Vegetables; Genomics and Dietetics
Warna terdapat di mana-mana di alam, khususnya pada organisme hidup, mulai dari bakteri dan jamur hingga tumbuhan dan hewan. Banyak organisme yang telah mengembangkan warna khasnya sendiri yang bervariasi menurut bagian dan tahap perkembangannya. Warna-warna ini tidak hanya dekoratif dan menarik secara visual, tetapi juga penting secara biologis dalam reproduksi, koevolusi, dan kelangsungan ekosistem. Warna pada tanaman, bunga, dan buah menarik perhatian hewan untuk penyerbukan guna menghasilkan benih dan untuk konsumsi guna menyebarkan benih, yang keduanya membantu reproduksi dan diversifikasi spesies. Kamuflase berbasis warna dalam ekosistem untuk meningkatkan kelangsungan hidup adalah contoh yang baik dari koevolusi. Pentingnya warna dalam organisme hidup tidak dapat dilebih-lebihkan. Pepatah lama memang benar adanya: Warna dapat menyenangkan mata, menggembirakan hati, dan menyejukkan pikiran. Pigmen biologis, komponen kimiawi yang mampu menghasilkan spektrum penuh warna visual di alam, sebenarnya jauh lebih penting dan berharga; pigmen ini dibiosintesis di balik layar dalam organisme hidup dan pada akhirnya dicerna dalam makanan kita sehari-hari. Pigmen yang diproduksi dalam tanaman mencakup empat kelas utama: klorofil, karotenoid, flavonoid, dan betalain. Klorofil adalah pigmen hijau utama untuk fotosintesis. Tiga yang terakhir adalah pigmen non-hijau pelengkap dengan fungsi yang beragam. Penelitian ekstensif tentang mekanisme genetik biosintesis mereka telah menghasilkan banyak hasil yang menarik dan berwawasan luas selama beberapa dekade terakhir. Di sisi lain, banyak buah dan sayuran kaya pigmen yang dikonsumsi setiap hari oleh manusia dan hewan. Potensi manfaat nutrisi dan pengobatan dari pigmen ini dalam buah dan sayuran telah menarik perhatian ahli gizi dan peneliti makanan fungsional klinis untuk mempelajari efek kesehatannya dan mendorong orang untuk meningkatkan konsumsi harian makanan yang berlimpah pigmen ini. Buah dan sayuran yang berwarna-warni menarik perhatian pengunjung dan pemakannya. Makan sayuran berwarna-warni yang baru dipanen sambil membantu di kebun sayur orang tua saya tetap menjadi salah satu momen paling berkesan di masa kecil saya. Mentimun hijau dan kacang polong, tomat merah dan lobak, serta wortel oranye dan ubi jalar, adalah beberapa di antaranya yang menjadi kesukaan saya. Karier hortikultura saya mungkin dimulai ketika saya membantu dan bertanya-tanya di kebun. Tidak hanya sayuran yang selalu menarik perhatian saya dengan warna-warnanya yang cerah, tetapi juga pada akhirnya memberi nutrisi bagi calon pecinta kebun dengan rasa dan nutrisi yang melimpah. Waktu di kebun tetap menjadi rutinitas yang menyenangkan selama setiap kunjungan ke kampung halaman. Sebuah taman kecil telah menjadi suatu keharusan di kediaman keluarga saya sendiri. Jika kita percaya bahwa ada hubungan antara keajaiban masa kanak-kanak dan karier di masa dewasa, buku ini dapat memberikan penjelasan yang santai tentang hal itu, dan jawaban yang tertunda untuk keingintahuan awal saya tentang warna dan rasa yang berbeda dari sayuran yang saya makan di kebun. Risalah komprehensif ini memberikan gambaran umum yang sistemik dan berwawasan luas tentang kemajuan terkini dalam genomic (genetika) biosintesis dan dietetika pencegahan karotenoid, flavonoid, dan betalain, dari perspektif umum, dan juga pada buah dan sayuran tertentu. Genomik (genetika) berfokus pada apa dan bagaimana gen enzimatik dan gen pengatur terlibat dalam biosintesis pigmen. Dietetika menekankan bagaimana pigmen ini menyumbangkan manfaat nutrisi (medis) bagi kesehatan, mencegah penyakit, dan bertindak sebagai nutraceutical potensial dalam makanan. Tujuannya adalah untuk menyediakan sumber daya terpadu bagi para ilmuwan peneliti, spesialis nutrisi, pendukung makanan sehat, mahasiswa, dan pecinta makanan pelangi (buah dan sayuran) mengenai mekanisme biosintesis dan diet dari pigmen-pigmen ini. Editor buku ini mengucapkan terima kasih kepada semua penulis yang berkontribusi, para pengulas, dan seluruh staf editorial Springer. Buku ini tidak akan mungkin terwujud tanpa komitmen dan dedikasi mereka. Terima kasih secara khusus disampaikan kepada Hannah Smith, mantan editor ilmu tanaman Springer, atas usaha awalnya yang penuh semangat, dan kepada Michael D. Sova, editor pengembangan Springer, atas kerja kerasnya yang gigih.
No copy data
No other version available