Text
Political Protest in Western Europe; Exploring the Role of Context in Political Action
Pada awal proyek ini, saya menyadari bahwa literatur mengenai protes politik sering kali hanya melihat pada karakteristik partisipan, atau pada fitur-fitur kontekstual yang memudahkan atau menghambat aksi gerakan sosial. Di mata saya, studi tentang protes politik tampaknya terbagi menjadi dua bidang yang tidak saling berhubungan: yang tertarik pada faktor-faktor individual yang terkait dengan keterlibatan warga negara dalam protes politik, dan yang tertarik pada karakteristik gerakan sosial dan interaksinya dengan ciri-ciri struktural yang lebih luas dari sistem politik. Meskipun kedua pendekatan tersebut telah menghasilkan wawasan yang sangat relevan untuk memahami politik yang diperdebatkan, tujuan saya adalah untuk melengkapinya, untuk menyelidiki bagaimana karakteristik kontekstual dapat dikaitkan dengan partisipasi individu dalam aksi protes, dan bagaimana karakteristik kontekstual ini dapat berinteraksi dengan karakteristik individu yang terkait dengan protes. Gagasan ini menjadi sebuah buku. Di sini, saya berpendapat bahwa karakteristik kontekstual harus diperhitungkan untuk menjelaskan keterlibatan dalam protes politik di tingkat individu. Memang, karakteristik individu tidak memberikan penjelasan yang lengkap mengenai alasan mengapa warga negara terlibat dalam protes politik. Individu hidup dalam konteks yang lebih besar, yang memberikan kesempatan dan insentif yang berbeda untuk melakukan protes. Oleh karena itu, konteks institusional dan politik menjadi penting untuk memahami perilaku politik warga negara. Buku ini menghubungkan berbagai perspektif teoretis untuk menganalisis protes politik dalam perspektif komparatif. Buku ini menyajikan gambaran umum tentang karakteristik individu yang lebih relevan untuk memahami protes politik, dan menekankan peran sumber daya pribadi, ketidakpuasan, organisasi, nilai dan sikap politik. Selain itu, penelitian ini menganalisis bagaimana faktor-faktor kontekstual yang berbeda dapat menjelaskan variasi lintas negara dalam tingkat protes politik di negara-negara Eropa Barat, dan bagaimana faktor-faktor ini dapat menjelaskan variasi lintas negara dalam hubungan antara karakteristik individu dan partisipasi protes dengan menggunakan data survei komparatif. Meskipun ketertarikan terhadap hubungan antara perilaku politik dan konfigurasi kontekstual dan institusional bukanlah hal yang baru dalam bidang ilmu politik, buku ini mencoba untuk mengeksplorasinya lebih jauh. Tentu saja, protes merupakan fenomena yang cukup relevan. Beberapa ahli telah menekankan pentingnya politik protes dalam demokrasi, karena ia berfungsi sebagai kendaraan perubahan dan sebagai bentuk representasi non-elektoral. Pada akhirnya, saya berharap bahwa buku ini akan memberikan kontribusi pada bidang ini, dengan memberikan pandangan tambahan tentang bagaimana keterlibatan dalam protes bekerja. Buku ini merupakan hasil dari sebuah perjalanan panjang, yang dimulai sejak saya menempuh pendidikan doktoral di "Instituto Italiano di Scienze Umane" di Florence, Italia (sekarang "Scuola Normale Superiore"), dan berlanjut di Departemen Ilmu Politik di LUISS "Guido Carli", Roma, Italia, di mana saya berkesempatan untuk meneruskan penelitian saya sebagai peneliti post-doctoral. Saya ingin berterima kasih kepada Leonardo Morlino, yang telah menjadi mentor yang berdedikasi dan sangat mendorong saya untuk menulis buku ini. Arlo Poletti juga selalu memotivasi saya untuk menempuh jalur ini. Saya juga ingin berterima kasih kepada Claudius Wagemann, yang selalu menjadi pemandu yang hebat. Selama saya tinggal di "Center for the Study of Democracy" di University of California-Irvine, Amerika Serikat, Russell Dalton memberi saya saran yang sangat baik dan mengomentari beberapa ide yang kemudian menjadi bagian dari buku ini. Saya sangat berterima kasih untuk itu. Saya juga berhutang budi kepada Bernard Grofman, yang telah menerima saya sebagai peneliti tamu di Center. Buku ini juga mendapat manfaat dari komentar, saran, dan kritik yang diberikan oleh para peserta dari berbagai konferensi di mana beberapa bagian dari buku ini dipresentasikan. Beberapa bagian dari buku ini sebagian didasarkan pada artikel-artikel sebelumnya, dan untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada penerbit yang telah mengizinkan saya untuk menggunakannya. Bab 2 menganalisis ulang dan mengintegrasikan sebuah artikel yang muncul di European Political Science Review (2013, Mengukur Protes Politik di Eropa Barat: Menilai Kesetaraan Lintas Negara 5(1), 457-482). Bagian teoretis dari Bab. 4, 5, dan 6 didasarkan pada beberapa ide yang disajikan dalam artikel lain. Namun, bab-bab ini memberikan analisis yang baru dan diperbarui. Bagian 4.2 dan 4.3 diambil dari sebuah artikel yang diterbitkan dalam Journal of Civil Society (2014, Collective and Private Resources and the Inequalities of Non-violent Political Protest in European Countries 10(3), 294- 316). Bagian 5.2 dan 5.3 didasarkan pada sebuah artikel yang diterbitkan di International Political Science Review (2013, The Impact of Institutional Decentralization on Protest in Western Europe 34(5), 502-518). Bagian 6.2 dan 6.3 berasal dari sebuah artikel yang diterbitkan di Rivista Italiana di Scienza Politica / Italian Political Science Review (2014, Political Dissatisfaction and Political Protest in Western Europe: Apa Peran Sistem Kepartaian? 44(2), 115-145
No copy data
No other version available