Text
Practical Manual of Quality Function Deployment
Pentingnya pengembangan produk baru (NPD) untuk pertumbuhan dan kemakmuran perusahaan diakui secara luas. Dihadapkan dengan lingkungan eksternal yang semakin tidak stabil yang ditandai dengan siklus hidup produk yang lebih pendek, persaingan lokal dan global yang meningkat, industri yang semakin matang dan pasar yang datar, dan laju perkembangan teknologi yang semakin cepat, banyak perusahaan berada dalam posisi di mana NPD tidak lagi menjadi pilihan strategis. tetapi telah menjadi kebutuhan strategis. Menurut manajer dan peneliti, manfaat yang dihasilkan dari peningkatan fase awal Pengembangan Produk Baru yang biasanya mendahului desain terperinci dan pengembangan produk baru kemungkinan akan jauh melebihi manfaat yang dihasilkan dari peningkatan yang ditujukan langsung pada proses desain rekayasa. Beberapa faktor keberhasilan kritis untuk tahap pertama NPD ini telah diidentifikasi dalam literatur. Analisis kebutuhan pelanggan yang terperinci adalah salah satu faktor penting ini. Menangkap kebutuhan pelanggan sangat penting saat menghasilkan produk berkualitas tinggi. Penerapan Fungsi Kualitas (QFD) adalah metode untuk berhubungan dengan pelanggan dan menggunakan pengetahuan ini untuk mengembangkan produk yang memuaskan pelanggan. Penerapan Fungsi Kualitas (QFD) dimulai di Jepang pada akhir 1960-an, selama era ketika industri Jepang memisahkan diri dari mode pengembangan produk pasca-Perang Dunia II melalui peniruan dan penyalinan dan beralih ke pengembangan produk berdasarkan orisinalitas. QFD muncul di lingkungan ini sebagai metode atau konsep untuk pengembangan produk baru di bawah payung Kontrol Kualitas Total. Saat ini, aplikasi QFD melampaui desain produk dan layanan, meskipun aktivitas tersebut mencakup sebagian besar aplikasi QFD. QFD telah diperluas untuk diterapkan pada setiap proses perencanaan di mana tim telah memutuskan untuk secara sistematis memprioritaskan kemungkinan tanggapan terhadap serangkaian tujuan tertentu. Saya pertama kali menemukan QFD sebagai metodologi pada pertengahan 1990-an. Saat itu, saya memiliki pengalaman teknik lebih dari 10 tahun dan menjadi profesor Pemasaran Industri di universitas. Pendekatan matriks yang menjadi ciri QFD tampak seperti cara yang bagus untuk melacak banyak persyaratan dan hubungan yang mendorong keputusan desain selama pengembangan produk. Saya pikir QFD adalah alat yang ampuh untuk memberikan produk yang berharga kepada pelanggan dan mengarah pada peningkatan signifikan dalam kinerja produk / proses. Ini adalah sistem berbasis tim yang berarti bahwa anggota tim bekerja cukup erat satu sama lain untuk memberikan informasi penilaian yang akurat dan berguna. Ini menyiratkan bahwa tidak hanya suara pelanggan tetapi juga suara dari semua departemen perusahaan yang berbeda dipertimbangkan. Buku ini memberikan gambaran yang jelas tentang kerangka penerapan fungsi kualitas yang komprehensif. Pembaca dipandu tentang cara membuat matriks melalui contoh-contoh praktis. Diskusi juga disediakan tentang bagaimana mengumpulkan informasi tentang kebutuhan pelanggan dan bagaimana informasi tersebut dapat digunakan dalam desain produk atau layanan dan membantu perusahaan memperoleh keuntungan dibandingkan dengan pesaingnya. Isu-isu tersebut dibahas oleh penulis secara sistematis dan dengan pendekatan analitis yang cermat, namun selalu menggunakan bahasa yang akurat dan mudah dipahami. Presentasi tersebut juga disertai dengan sejumlah besar contoh penjelas, yang diambil langsung dari pengalaman yang diperoleh di lapangan. Dalam pengertian ini, buku ini merupakan contoh perpaduan sempurna antara keahlian teknis dan pengalaman profesional. Konsultan, praktisi, insinyur, dan mahasiswa akan menganggap buku ini sebagai manual referensi yang berguna dan pengantar yang baik untuk manajemen mutu dan penerapan fungsi kualitas secara umum.
No copy data
No other version available