Text
State making and environmental cooperation; Linking Domestic and International Politics in Central Asia
Sungai Amu Darya dan Syr Darya di Asia Tengah mengalir melintasi gurun dan bermuara di Laut Aral. Di bawah kekuasaan Soviet, begitu banyak air dialihkan dari sungai untuk keperluan pertanian sehingga kadar salinitas meningkat dengan cepat dan laut menyusut. Terjadi peningkatan badai debu yang mengandung residu garam beracun, dan gurun baru mulai menggantikan laut. Pada saat yang sama, limpasan pertanian membuat air minum tidak layak untuk dikonsumsi manusia. Dalam buku ini, Erika Weinthal meneliti bagaimana negara-negara Asia Tengah, yaitu Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan, telah mengatasi krisis Cekungan Laut Aral sejak runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991. Amu Darya sekarang mengalir melalui tiga negara-bangsa baru, dan Syr Darya melalui empat negara. Perombakan batas-batas politik ini menciptakan masalah tindakan kolektif bagi negara-negara penerus. Sementara mereka perlu mengonsolidasikan kedaulatan dalam negeri, mereka juga perlu melepaskan kedaulatan atas sumber daya air mereka untuk mengembangkan solusi bersama terhadap kekeringan Laut Aral. Weinthal meneliti mengapa mereka mampu bekerja sama atas sumber daya air yang mereka miliki bersama. Ia menekankan peran aktor non-negara (organisasi internasional, organisasi non-pemerintah, dan organisasi bantuan bilateral) dalam membangun lembaga untuk kerja sama regional dan pembentukan negara, menunjukkan bagaimana kerja sama tertanam dalam proses pembangunan negara ketika aktor pihak ketiga internasional terlibat, dan menyoroti penyaluran pembayaran sampingan (sumber daya finansial dan material) oleh aktor non-negara untuk membantu kerja sama regional dan pembentukan negara.
No copy data
No other version available