Text
https://doi.org/10.7551/mitpress/6200.001.0001
Buku ini adalah yang pertama menganalisis dampak lingkungan dari perdagangan, korporasi, dan bantuan Jepang terhadap pengelolaan kayu dalam konteks ekonomi politik Asia Tenggara. Buku ini juga merupakan salah satu studi komprehensif pertama tentang mengapa negara-negara Asia Tenggara tidak mampu menegakkan kebijakan dan peraturan kehutanan. Pemenang Penghargaan Harold dan Margaret Sprout dari International Studies Association tahun 1998 Peter Dauvergne mengembangkan konsep "ekologi bayangan" untuk menilai dampak lingkungan total dari satu negara terhadap pengelolaan sumber daya di negara atau wilayah lain. Aspek-aspek ekologi bayangan meliputi bantuan dan pinjaman pemerintah; praktik korporasi, investasi, dan transfer teknologi; dan faktor-faktor perdagangan seperti konsumsi, ekspor dan harga konsumen, serta tarif impor. Dalam Shadows in the Forest, Dauvergne meneliti dampak Jepang terhadap pengelolaan kayu komersial di Indonesia, Malaysia Timur, dan Filipina. Ekologi bayangan Jepang telah memicu penebangan yang tidak berkelanjutan, yang pada gilirannya telah memicu penggundulan hutan yang meluas. Meskipun praktik-praktik Jepang telah membaik sejak awal 1990-an, struktur perdagangan korporat dan pola pembelian, harga kayu, konsumsi yang boros, tarif impor, dan dampak lingkungan kumulatif dari praktik-praktik masa lalu terus melemahkan pengelolaan hutan lestari di Asia Tenggara. Buku ini adalah yang pertama menganalisis dampak lingkungan dari perdagangan, korporasi, dan bantuan Jepang terhadap pengelolaan kayu dalam konteks ekonomi politik Asia Tenggara. Buku ini juga merupakan salah satu studi komprehensif pertama tentang mengapa negara-negara Asia Tenggara tidak dapat menegakkan kebijakan dan peraturan kehutanan. Secara khusus, buku ini menyoroti hubungan antara pejabat negara dan pemimpin bisnis yang mengurangi dana negara, mendistorsi kebijakan, dan melindungi penebang liar dan tidak lestari. Secara lebih luas, buku ini adalah salah satu yang pertama mengkaji dampak lingkungan dari pembangunan Asia Timur Laut terhadap pengelolaan sumber daya Asia Tenggara dan menganalisis dampak lingkungan tidak langsung dari hubungan negara bilateral terhadap pengelolaan satu sumber daya Selatan.
No copy data
No other version available