Text
The Second Century; Reconnecting Customer and Value Chain through Build-to-Order Moving beyond Mass and Lean Production in the Auto Industry
Saat industri otomotif memasuki abad kedua, industri ini mengalami margin yang rendah dan rantai nilai yang kaku yang tidak dapat berkembang seiring dengan keinginan pelanggan. Persediaan selama berminggu-minggu menumpuk di tempat penjualan dan pusat distribusi di seluruh dunia sementara para eksekutif memuji peningkatan marjinal dalam efisiensi pabrik. Aliran nilai berdasarkan model produksi massal Henry Ford dari awal tahun 1900-an tidak memberikan fleksibilitas strategis yang dibutuhkan di pasar yang semakin kompetitif dan menuntut saat ini. Dengan miliaran variasi produk potensial, pelanggan masih berkompromi dengan memilih dari sejumlah produk terbatas yang tersedia di dealer atau pusat distribusi. Pelanggan yang berani memaksakan variasi tertentu tidak hanya menunggu berminggu-minggu tetapi juga membayar ekstra untuk hak istimewa memberi tahu produsen kendaraan apa yang sebenarnya mereka inginkan. Dalam The Second Century, Matthias Holweg dan Frits Pil memberikan pandangan komprehensif tentang strategi rantai nilai yang tidak berfungsi saat ini, kemudian secara sistematis membahas perubahan dalam produk dan proses yang dibutuhkan untuk menghasilkan respons terhadap kebutuhan pelanggan melalui pembuatan sesuai pesanan. Mereka melihat lebih jauh dari sekadar dealer, pabrik, dan studio desain untuk meneliti jaringan hubungan dan dinamika yang telah membawa industri otomotif ke titik terendahnya saat ini. Holweg dan Pil berpendapat bahwa pada abad ini para pemenang bukanlah perusahaan yang mencari skala yang lebih besar dan lebih besar atau mereka yang menjalankan pabrik yang efisien, atau mereka yang memeras tetes terakhir keuntungan dari pemasok mereka. Para pemenang, kata mereka, adalah mereka yang membangun produk seolah-olah pelanggan itu penting.
No copy data
No other version available