Text
Rationality and logic
Argumen bahwa logika pada hakikatnya bersifat psikologis dan psikologi manusia pada hakikatnya bersifat logis, dan bahwa hubungan antara rasionalitas manusia dan logika bersifat konstitutif dan saling terkait. Dalam Rasionalitas dan Logika, Robert Hanna berpendapat bahwa logika pada hakikatnya bersifat psikologis dan bahwa psikologi manusia pada hakikatnya bersifat logis. Ia mengklaim bahwa logika dibangun secara kognitif oleh hewan rasional (termasuk manusia) dan bahwa hewan rasional pada hakikatnya adalah hewan logis. Untuk melakukannya, ia membela tesis Kantian secara luas bahwa semua (dan hanya) hewan rasional memiliki "kemampuan logika" kognitif bawaan. Klaim Hanna menantang kebijaksanaan filosofis konvensional yang melihat logika sebagai ilmu yang sepenuhnya formal atau "netral terhadap topik" yang terpisah secara tak terdamaikan dari fokus psikologi empiris yang spesifik terhadap spesies atau individu. Logika dan psikologi berpisah setelah serangan Frege dan Husserl terhadap psikologi logis—reduksi penjelasan logika menjadi psikologi empiris. Namun, Hanna berpendapat bahwa—meskipun psikologi logis itu salah—ada hubungan penting antara logika dan psikologi. Hewan manusia yang rasional merupakan kelas dasar kognisi atau pemikir yang dipelajari oleh psikologi kognitif; mengingat hubungan antara rasionalitas dan logika yang diklaim Hanna, maka dapat disimpulkan bahwa sifat logika secara signifikan diungkapkan kepada kita oleh psikologi kognitif. "Kognitivisme logis" yang diusulkan Hanna memiliki dua konsekuensi penting: pengakuan oleh para filsuf yang berorientasi pada logika bahwa psikolog adalah rekan mereka dalam metadisiplin ilmu kognitif; dan perubahan radikal dalam ilmu kognitif itu sendiri. Ilmu kognitif, menurut Hanna, pada dasarnya bukanlah ilmu pengetahuan alam; ilmu kognitif merupakan ilmu pengetahuan yang objektif atau berorientasi pada kebenaran dan ilmu pengetahuan manusia yang normatif, seperti halnya logika itu sendiri.
No copy data
No other version available