Text
Geographical Indication and Global Agri-Food : Development and Democratization
Buku ini membahas relevansi indikasi geografis (IG) sebagai alat untuk pembangunan lokal dan sosial-ekonomi serta demokratisasi pertanian-pangan, dengan studi kasus dari Asia, Eropa, dan Amerika. Indikasi geografis adalah tanda yang digunakan pada produk yang memiliki asal geografis tertentu dan memiliki kualitas atau reputasi yang disebabkan oleh asal tersebut. Ini tidak hanya menyediakan cara bagi bisnis untuk memanfaatkan nilai produk mereka yang unik secara geografis, tetapi juga untuk menginformasikan dan menarik konsumen. Topik yang sangat diperdebatkan, indikasi geografis dipuji sebagai alat untuk revitalisasi komunitas pertanian, sementara juga dikritik karena menjadi instrumen yang dieksploitasi oleh kekuatan korporat global untuk mempromosikan kepentingan mereka. Ada kekhawatiran bahwa promosi indikasi geografis dapat menghambat pembentukan bentuk-bentuk pembangunan yang demokratis. Para penulis yang berkontribusi membahas topik ini dengan menawarkan penyelidikan indikasi geografis yang berlandaskan teori dari seluruh dunia. Buku ini mencakup studi kasus mulai dari teh hijau di Jepang, minyak zaitun di Turki, dan ikan kering di Norwegia, hingga anggur Prancis dan Mezcal Meksiko. Buku ini juga menempatkan indikasi geografis dalam konteks yang lebih luas dari evolusi dan tren pertanian-pangan di bawah globalisasi neoliberal. Buku ini akan menarik bagi para peneliti, pembuat kebijakan dan mahasiswa dalam studi agri-food, sosiologi pangan dan pertanian, geografi, ekonomi pertanian dan pedesaan, hukum lingkungan dan kekayaan intelektual, dan pembangunan sosial.
No copy data
No other version available