Text
The gender-sensitive university : a contradiction in terms?
Universitas yang Sensitif Gender mengeksplorasi kekuatan yang ada yang menjadi kendala dalam mendorong universitas yang peka gender, yang meliputi munculnya gerakan sayap kanan yang berupaya menumbangkan kemajuan menuju kesetaraan gender dan manajerialisme yang mendorong korporatisme yang merayap. Buku ini menunjukkan bahwa kesadaran akan kesetaraan gender dan kepekaan gender sangat penting untuk menarik kembali dunia akademis kontemporer dari jurang kehancuran. Bentuk-bentuk kepemimpinan baru sangat penting untuk mereformasi lembaga-lembaga kita. Konsep universitas yang peka gender memerlukan visi ulang dunia akademis untuk menghadapi tantangan-tantangan ini, seperti halnya keterlibatan laki-laki yang berbeda dan pergeseran menuju fluiditas dalam cara gender diformulasikan dan dilakukan. Dunia akademis hanya dapat benar-benar peka gender jika, dengan belajar dari masa lalu, dapat menghindari pengulangan kesalahan yang sama dan mengatasi bias yang ada dan yang baru. Bab-bab buku ini menganalisis tantangan-tantangan ini dan menganjurkan kemungkinan untuk 'memperbaikinya ke depan' di semua bidang. Mewakili sepuluh negara UE dan berbagai disiplin ilmu, kontributor buku ini menyoroti bukti ketidaksetaraan gender yang terus-menerus dalam dunia akademis, sambil menganjurkan cetak biru untuk mengatasinya. Buku ini akan menarik bagi pembaca global yang terdiri dari para mahasiswa, akademisi, peneliti, praktisi, pemimpin akademis dan politik, serta pembuat kebijakan yang memiliki minat terhadap apa yang dibutuhkan untuk membangun universitas yang peka gender.
No copy data
No other version available