Text
Keywords in Western literary criticism and contemporary China Vol. 2
Sejak reformasi dan keterbukaan Tiongkok pada tahun 1978, kritik sastra Barat mulai berkembang pesat dan semakin populer di kalangan komunitas sastra akademis negara tersebut. Kedua jilid ini dengan cermat memilih dan meneliti sembilan kata kunci paling berpengaruh dari teori sastra Barat sambil mengidentifikasi sumber sejarah yang rumit dari istilah-istilah ini dan menganalisis relevansinya dengan disiplin dan gagasan lain. Hasilnya menunjukkan bagaimana kata-kata ini berfungsi sebagai konteks budaya yang heterogen dalam kompleksitas pengalaman tetapi juga bagaimana kata-kata ini berfungsi dalam konteks budaya Tiongkok serta sastra dan kritik Tiongkok. Dalam jilid ini, para editor berfokus pada metafora, yang lain, ideologi, dan tubuh dari perspektif etimologi, dokumentasi, makna, dan faktor inti lainnya. Para mahasiswa sastra dan bahasa, dan khususnya sastra Tiongkok, akan mendapat manfaat dari rangkaian dua jilid ini. ;;; Dalam kritik sastra Barat dan Tiongkok kontemporer, beberapa kata kunci utama yang sering muncul meliputi: 1. Intertekstualitas: Penggunaan referensi atau hubungan antar-teks dalam karya sastra. 2. Dekonstruksi: Pendekatan yang menganalisis dan meruntuhkan struktur teks untuk menemukan makna yang tersembunyi. 3. Modernisme dan Postmodernisme: Pergerakan sastra yang mencerminkan perubahan dalam gaya, tema, dan struktur sastra. 4. Realisme Sosialis: Khususnya dalam kritik sastra Tiongkok, berkaitan dengan peran sastra sebagai alat propaganda dan refleksi sosial. 5. Poskolonialisme: Analisis dampak kolonialisme dalam sastra, sering ditemukan dalam kritik sastra Barat. 6. Globalisasi: Tema dalam sastra yang mengeksplorasi efek globalisasi, identitas, dan pertukaran budaya. 7. Gender dan Feminis: Kajian tentang representasi gender, seksualitas, dan feminisme dalam karya sastra. 8. Identitas Nasional: Di Tiongkok, kritik sering mengeksplorasi identitas nasional dan peran sastra dalam memperkuat nilai-nilai budaya. 9. Estetika Marxisme: Digunakan dalam analisis karya sastra berdasarkan teori-teori Marx, yang cukup berpengaruh dalam kritik sastra Tiongkok. 10. Humanisme: Dalam tradisi Barat, seringkali mencakup nilai-nilai universal, etika, dan moral dalam karya sastra. 11. Diaspora: Tema yang sering muncul dalam kritik kontemporer, mengeksplorasi pengalaman para penulis atau tokoh yang hidup di luar negara asal. 12. Representasi: Analisis bagaimana karakter, budaya, dan nilai-nilai terkandung dalam teks sastra. 13. Orientalisme: Dalam kritik Barat terhadap sastra Timur, terutama kritik yang membahas stereotip dan persepsi budaya Timur dalam perspektif Barat. 14. Hibriditas Budaya: Terutama di tengah globalisasi, yang mengeksplorasi campuran unsur budaya yang berbeda dalam sastra kontemporer. 15. Strukturalisme dan Pasca-Strukturalisme: Analisis yang meneliti struktur dan dinamika bahasa serta pengaruhnya terhadap makna teks. Jadi, kata kunci ini sering menjadi fokus dalam kajian perbandingan antara sastra Barat dan Tiongkok, serta menggambarkan dinamika perubahan, pengaruh budaya, dan ideologi dalam kritik sastra kontemporer kedua wilayah tersebut.
No copy data
No other version available