Text
Political communication and COVID-19 : governance and rhetoric in times of crisis
Kumpulan yang disunting ini membandingkan dan menganalisis respons komunikasi politik yang paling menonjol terhadap wabah dan penyebaran global jenis virus corona COVID-19 di 27 negara di lima benua dan dua organisasi supranasional: UE dan WHO. Buku ini mencakup berbagai komunikasi pemerintah tentang krisis, peran yang dimainkan oleh pihak oposisi, dan dinamika lingkungan informasi di setiap negara. Bab-bab tersebut menganalisis komunikasi yang diambil dari perspektif teoritis yang diambil dari bidang komunikasi krisis, komunikasi politik, dan psikologi politik. Dengan demikian, buku ini mengembangkan kerangka kerja untuk menilai sejauh mana komunikasi negara mengikuti indikator utama komunikasi efektif yang dirangkum dalam prinsip-prinsip: menjadi yang pertama; menjadi yang benar; menjadi kredibel; mengekspresikan empati; mendorong tindakan; dan menunjukkan rasa hormat. Buku ini juga mengkaji bagaimana komunikasi beredar dalam lingkungan media massa dan media sosial serta dampak perbedaan juru bicara, pesan, dan konteks yang lebih luas terhadap keberhasilan penerapan langkah-langkah yang mungkin dapat mengurangi penyebaran virus. Secara kumulatif, para penulis mengembangkan analisis global tentang respons dan bagaimana respons tersebut dibentuk oleh konteks spesifik dan aliran informasi, sekaligus menawarkan pelajaran untuk komunikasi krisis politik di masa mendatang. Buku ini akan sangat menarik bagi para mahasiswa dan peneliti politik, komunikasi, dan hubungan masyarakat, khususnya pada mata kuliah dan modul yang berkaitan dengan urusan terkini, komunikasi krisis, dan komunikasi strategis, serta praktisi yang bekerja di bidang komunikasi krisis kesehatan.
No copy data
No other version available