Text
Trust and transparency in an age of surveillance
Dengan menyelidiki hubungan teoritis dan empiris antara transparansi dan kepercayaan dalam konteks pengawasan, volume ini berpendapat bahwa baik transparansi maupun kepercayaan tidak menyediakan jalan yang sederhana dan jelas untuk mengurangi konsekuensi politik dan sosial negatif dari praktik pengawasan negara. Keyakinan bahwa transparansi dapat mendorong keputusan yang lebih baik, memberikan pengawasan yang lebih besar, dan memulihkan kepercayaan yang rusak oleh kerahasiaan pengawasan mendominasi dalam literatur ilmiah dan debat publik. Kontribusi dalam volume ini menantang kebijaksanaan konvensional ini dengan mempertimbangkan bagaimana hubungan kepercayaan dan kebijakan transparansi dimodulasi oleh asimetri kekuasaan yang mendasarinya, warisan sosiohistoris, struktur ekonomi, dan kendala kelembagaan. Kontribusi tersebut mempelajari kepercayaan dan transparansi sebagaimana tertanam dalam konteks sosiopolitik tertentu untuk menunjukkan bagaimana, dalam kondisi tertentu, transparansi dapat menjadi alat kontrol sosial yang mengikis kepercayaan, sementara ketidakpercayaan—alih-alih kepercayaan—terkadang dapat menawarkan pendekatan yang paling menjanjikan untuk melindungi hak dan kebebasan di era pengawasan. Buku pertama yang membahas keterkaitan antara kepercayaan, transparansi, dan praktik pengawasan, volume ini akan menarik bagi para akademisi dan mahasiswa studi pengawasan serta menarik bagi pembaca interdisipliner mengingat kontribusi dari ilmu politik, sosiologi, filsafat, hukum, dan masyarakat sipil.
No copy data
No other version available