Text
Extimate technology : self-formation in a technological world
Buku ini menyelidiki bagaimana kita harus membentuk diri kita sendiri di dunia yang dipenuhi dengan teknologi yang secara mendalam mengganggu struktur jati diri kita. Teknologi baru dan yang sedang berkembang, seperti lingkungan teknologi cerdas, teknologi pencitraan, dan obat pintar, semakin membentuk siapa dan apa kita dan memengaruhi siapa kita seharusnya. Bagaimana kita harus memahami, mengevaluasi, dan menghargai perkembangan ini secara memadai?. Untuk mengatasi pertanyaan ini, kita harus melampaui dualisme internal-eksternal yang terus-menerus dan keras kepala serta mengakui bahwa apa yang kita anggap sebagai diri "internal" kita sebagian besar dibentuk oleh dunia "luar" kita. Terinspirasi oleh berbagai filsuf – terutama Nietzsche, Peirce, dan Lacan – buku ini menunjukkan bagaimana nilai, tujuan, dan cita-cita yang ditemui manusia di lingkungan mereka tidak hanya membentuk identitas mereka, tetapi juga memungkinkan mereka untuk secara kritis berhubungan dengan keadaan mereka saat ini. Penulis berpendapat bahwa pemahaman tentang pembentukan diri teknologi tidak boleh dipahami sebagai upaya untuk membuat diri kita lebih baik, lebih kuat, dan lebih cerdas. Sebaliknya, kita harus memahaminya sebagai sublimasi teknologi, yang mendefinisikan ulang gagasan tentang peningkatan manusia. Dalam hal ini penulis memperkenalkan teori alternatif yang lebih sesuai, yaitu Teori Sublimasi Teknologi (TST). Extimate Technology akan menarik bagi para akademisi dan mahasiswa tingkat lanjut yang bekerja di bidang filsafat teknologi, filsafat diri, fenomenologi, pragmatisme, dan sejarah filsafat. ;;; Extimate Technology adalah istilah yang berasal dari gabungan kata "external" (eksternal) dan "intimate" (intim). Konsep ini sering digunakan dalam filsafat teknologi dan kajian budaya untuk menggambarkan bagaimana teknologi yang awalnya dianggap sebagai sesuatu yang eksternal bagi manusia, kini telah menjadi bagian yang sangat intim dan integral dari kehidupan dan identitas manusia. Penjelasan Konsep: Eksternal namun Dekat: Teknologi adalah sesuatu yang berasal dari luar diri manusia (eksternal), tetapi telah begitu menyatu sehingga memengaruhi cara kita memahami diri sendiri, membentuk identitas, dan berinteraksi dengan dunia. Transformasi Identitas: Teknologi modern, seperti smartphone, media sosial, atau perangkat wearable, telah menjadi alat yang tidak hanya membantu kehidupan sehari-hari tetapi juga membentuk citra diri, hubungan sosial, dan bahkan pengalaman emosional. Perspektif Psikoanalitik: Konsep "extimacy" (keterdekatan yang eksternal) berasal dari pemikiran psikoanalitik Jacques Lacan. Dalam konteks teknologi, ini merujuk pada bagaimana teknologi dapat menjadi cerminan kebutuhan internal manusia, seperti keinginan untuk diakui, dicintai, atau diberdayakan. Contoh: Media Sosial: Platform seperti Instagram atau Twitter memungkinkan orang mengekspresikan diri (intimasi), tetapi juga memproyeksikan gambaran diri yang sering kali dipengaruhi oleh norma eksternal (ekstimitas). Wearable Devices: Teknologi seperti smartwatch atau pelacak kesehatan menjadi "pendamping" yang intim, melacak data tubuh kita, tetapi tetap merupakan perangkat eksternal. Kesimpulan: Extimate Technology mencerminkan hubungan hibrid antara manusia dan teknologi, di mana batas antara yang "internal" dan "eksternal" menjadi kabur. Teknologi tidak hanya alat eksternal tetapi juga agen yang berperan dalam membentuk diri dan pengalaman manusia.
No copy data
No other version available